DAKWAH JAHRIYYAH
A. Fase dakwah jahriyyah
Yaitu fase dakwah secara terang-terangan setelah
tiga tahun lamanya dakwah tersebut hanya dilakukan secara diam-diam pada
orang-orang tertentu saja. Dakwah ini adalah dakwah Universal untuk kebaikan
manusia dan seluruh alam. Tidak ada yang perlu disembunyikan kecuali dalam
kondisi situasi tertentu yang sangat terpaksa dilakukan untuk keselamatan
dakwah dan para pemeluknya.
Ketika turun ayat :
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
“Dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS.
Asy-Syu’ara’ ayat 214);
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam naik ke
bukit Shofa dan menyeru, “Wahai Bani Fihr,, Wahai Bani Adi,,” klan-klan
Quraisy hingga mereka akhirnya berkumpul. Sampai-sampai jika seseorang tidak
mampu untuk datang, dia akan mengutus orang untuk melihat apa yang terjadi.
Datanglah Abu Lahab dan Quraisy.
Beliau berkata, “Bagaimana pendapat kalian andai aku
kabarkan pada kalian bahwa pasukan berkuda di lembah ini ingin menyerang
kalian; apakah kalian akan membenarkan aku?” mereka menjawab, “Iya! Kami
tidak pernah mengetahui darimu kecuali kejujuran.” Beliau berkata, “Sungguh,
aku ini adalah seorang pemberi peringatan, dihadapanku ada adzab yang pedih!”
Berkata Abu Lahab, “Celakalah engkau sepanjang hari! Untuk
ini engkau mengumpulkan kami?!”
Maka turunlah,
تَبّتْ يَدَى أبِيْ لَهَبٍ
وَتَبَّ، مَا أغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sungguh dia telah binasa.
Tidaklah berfaedah untuknya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”
Jumlah orang yang beriman ketika itu lebih dari 40 orang.
Pada fase dakwah ini, ikut bergabung dalam agama Allah, Hamzah bin Abdil
Muththalib dan Umar bin al-Khaththab, radhiyallahu
‘anhuma.
B. Metode-metode yang digunakan orang kafir dalam
menghadapi dakwah Islamiyyah
1.
Menyindir,
menghina, mengejek mendustakan dan menertawakan.
Target mereka adalah menghinakan kaum muslimin dan
melemahkan semangat juang mereka. Mereka menuduh Nabi SAW dengan
tuduhan-tuduhan yang kerdil serta celaan-celaan yang nista. Bhakan menjuluki
Beliau sebagai orang gila, firman Allah SWT;
وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي نُزِّلَ عَلَيْهِ
الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ
“Dan
mereka berkata, ‘Hai orang-orang yang diturunkan kepadanya adz-Dzikr
(al-Qur’an), sesunnguhnya engkau adalah orang yang benar-benar gila’.” (Al-Hijr:
6).
2. Mencemarkan
citra ajaran-ajaran yang dibawanya, menebarkan syubhat-syubhat, menebarkan
tuduhan-tuduhan dusta, menyiarkan statement-statement yang keliru seputar
ajaran, diri dan pribadi beliau serta membesar-besarkan tentang hal itu.
إِنْ هَذَا إِلَّا إِفْكٌ افْتَرَاهُ وَأَعَانَهُ
عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ فَقَدْ جَاءُوا ظُلْمًا وَزُورًا
Dan
orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan
yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka
sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.
3. Menghalangi
orang-orang agar tidak dapat mendengarkan al-Qur’an dan mengimbanginya dengan
dongengan-dongengan orang-orang dahulu serta menyibukkan mereka dengan hal itu.
4. Melakukan
berbagai macam siksaan dan penindasan terhadap muslim yang miskin dan lemah.
No comments:
Post a Comment