BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagaimana telah difahami bahwa
pedoman hidup seorang mu'min adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW atau
hadits yang shahih. Kitab hadits yang telah disepakati oleh ulama hadits adalah
Shahih Bukhari yaitu kumpulan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari (194-265 H) dan Shahih Muslim yang disusun oleh Imam Muslim
(204-261 H). Kedua kitab hadits tersebut adalah himpunan hadits-hadits
Rasulullah SAW yang paling shahih.
Lebih dari itu, semua
hadits yang disepakati oleh kedua imam tersebut adalah hadits dengan tingkat
keshahihan tertinggi. Yang
dimaksud dengan kesepakatan antara Al-Bukhari dan Muslim adalah kesepakatan
atas takhrij induk hadits dari segi nama sahabatnya, meskipun ada perbedaan
dalam segi redaksinya. Demikian ditegaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar, seorang
ahli hadits bertaraf internasional.
Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan
adalah kitab referensi himpunan hadits shahih yang telah disepakati oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim, biasa disebut Shahihain atau Muttafaq
‘Alaihi. Kitab ini disusun oleh yang dihimpun oleh Muhammad Fuad
Abdul Baqi.
Kelebihan kitab ini yang tidak
ditemukan pada kitab yang lainnya adalah digabungkannya hadits Shahih
Al-Bukhari yang teksnya paling sesuai dengan teks hadits yang ada dalam Shahih
Muslim menjadi satu kitab.
Kitab ini meliputi berbagai masalah
dalam agama Islam. Dan yang lebih penting lagi karena kitab ini pilihan yang
disepakati dalam dari dua Kitab yang sudah shahih, maka hadits-hadits yang ada
dalam kitab ini benar-benar tidak diragukan kesahihahnya. Oleh karena itu,
untuk memahami sunnah Rasulullah SAW minimal kita mesti membaca kitab ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Siapakah penyusun Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan?
2. Apa metode yang di gunakan dalam penyusunan Kitab
Al-Lu’lu’ Wal Marjan?
3. Apa Isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan?
C.
Tujuan Perumusan Masalah
1. Mengetahui nama dan biografi penyusun Kitab Al-Lu’lu’ wal
Marjan
2. Mengetahui metode yang di gunakan dalam penyusunan
Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan
3. Mengetahui isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Biografi Pengarang Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan
Kitab Al-Lu’lu’ wal
Marjan di tulis oleh Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin
Muhammad. Beliau lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah[1] 3
Jumadil ula 1299 H atau 3 maret 1882[2] dan
tumbuh besar di kairo. Beliau meninggal di kairo 1388 H.[3]
Kitab Al-Lu’lu’
wal Marjan di susun pada tahun kurang lebih 1949 M atau 1328 H. Masa
kecil beliau di pergunakan untuk menuntut Ilmu, hal ini di tunjukkan dengan
bergurunya ia bersama keluarganya ke Sudan selama lima tahun. Kemudian setelah
dewasa Fuad Abdul Baqi mengajar di sekolah-sekolah sekitar kota Kaherah.
Setelah itu, fuad Abdul baqi pula menjadi tenaga penterjemah bahasa arab dari
bahasa Prancis di kota yang sama, yaitu Kaherah.
Setelah giat mengajar, akhirnya
Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi memutuskan untuk mengundurkan diri lalu
memusatkan dirinya di bidang penulisan kitab-kitab maupun
indeks-indeks. Diantaranya:
1.
Kitab “Miftah
Kunuz al-Sunnah” kitab ini dikarang dan disusun oleh Dr.A.J. Wensinck
(1939) seorang orientalis Belanda yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris
ke dalam bahasa Arab adalah satu sumbangan beliau di samping usahanya untuk
memepelajari usaha tersebut.[4]
2.
Kitab “Mu’jam
al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an”.
3.
Kitab “Mu’jam
Gharib al-Qur’an”.
4.
Indeks
untuk kitab “Muwatta’ Imam Malik”. Ia menyebut permulaan
hadits dan didepannya diisyaratkan nomor halaman yang terdapat kitab tersebut.
5.
Indeks
untuk kitab “Sunan Ibn Majah”,
6.
Kitab “fahros
liahadits shohih Muslim al-Qouliyah”, yakni kitab yang memuat indeks
untuk kitab “Sahih Muslim” di samping sedikit uraian-uraian yang
terkait.[5]
Kitab ini disusun berdasarkan permulaan hadits-hadits qauli dalam kitab
shahih Muslim berdasar sistematika kamus dikaitkan dengan kata-kata awal matan hadits
dan menyebut di depan kata tiap hadits nomor halaman.[6]
7.
Kitab “al-Lu’lu’
wa al-Marjan fi Ma Ittafaqa ‘ala Syaikhan” yaitu Himpunan hadis yang
disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, setebal 3 juz dalam 1 jilid
yang sedang dibahas dalam makalah ini.
B.
Metode Penyusunan Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan
Shahih Al-Lu’lu’ (Bukhari) Wal
Marjan (Muslim) adalah kitab referensi himpunan hadits yang paling tinggi
tingkat keshahihannya yang berisi hadits-hadits yang disepakati oleh dua orang
imam terkemuka ahli hadits, yakni Al-Bukhari (194-265 H) dan Muslim (204-261
H).
Imam Taqiyudin Abu Umar Utsman
bin Abdurrohman bin Utsman bin Musa bin Abi Nashr Asysyahrazuri Asy-Syafi'i
(Ibn Ashsholaah) membagi tingkat Hadits Shahih dalam tujuh tingkat:
1.
Sahih
muttafaq alaihi, disepakati oleh Bukhari - Muslim.
2.
Sahih
hanya diriwayatkan oleh Bukhari.
3.
Sahih
hanya diriwayatkan oleh Muslim.
4.
Sahih
menurut syarat yang ditentukan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya
tidak meriwayatkan hadits itu.
5.
Sahih
hanya menurut syarat Bukhari, tetapi ia tidak meriwayatkannya.
6.
Sahih
hanya menurut syarat Muslim, tetapi ia tidak meriwayatkannya.
7.
Sahih
menurut riwayat lain-lainnya tidak menurut syarat keduanya.[7]
Kesemuanya ini termasuk hadits
sahih yang dapat diterima oleh ummat Islam dalam menentukan hokum.
Kitab Al-Lu’lu’ wal
Marjan di susun berdasarkan urutan-urutan kitab shoheh muslim secara
bagus. Kemudian beliau mengambil nama kitab-kitab dan bab-bab serta
nomor-nomornya dari shoheh muslim. Dan mengambil nash Al-Hadits dari Shoheh
Al-Bukhori yang telah disepakati oleh Imam Muslim. Dan di dalam kitab Al-Lu’lu’
wal Marjan di sebutkan nash hadis Imam Bukhari yang hampir menyerupai nash
hadits yang telah di sepakati oleh Imam Muslim.[8]
Kelebihan kitab ini yang tidak
ditemukan pada kitab yang lainnya adalah digabungnya hadits Shahih Al Bukhari
yang teksnya paling sesuai dengan teks hadits yang ada dalam Shahih Muslim
menjadi satu kitab.
Al Hafizh Ibnu Hajar, ulama ahli
hadits bertaraf internasional menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan kesepakatan
antara Al Bukhari dan Muslim ialah kesepakatan atas takhrij induk hadits dari
segi nama sahabatnya, meskipun ada perbedaan dalam segi redaksinya.[9]
Misalnya hadits Bukhary yang
bersanadkan Isma’il dari Malik dari Tsaur bin
Zaiddari Abi’il Ghais dan Abu Hurairah r.a, berkata :
قال النبي صلى
الله عليه وسلم : " الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله , أو
كالذي يصوم النهار ويقوم الليل "
“Orang yang memelihara janda dan orang miskin, bagaikan pejuang
sabilillah atau bagaikan orangyang berpuasa di siang hari dan bertahajud di
malam hari”.
Kemudian bandingkan dengan hadits
Muslim yang bersanadkan Abdullah bin
Masalamah dari Malik dari Tsaur bin
Zaid dari Abi’l Ghais dan Abu hurairah r.a, berkata:
قال النبي صلى
الله عليه وسلم : " الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله ,
وأحسِبُهُ كالقَائِمِ لايفترُ , وكالصائمِ لايفطرُ "
“Orang yang memelihara janda dan orang miskin, bagaikan pejuang
sabilillah dan aku menganggapnya bagaikan orang yang tiada henti-hentinya
bertahajud di malam hari dan bagaikan puasa tanpa berbuka”
Walaupun kedua hadits Bukhary dan
Muslim diatas bersanadkan dan redaksinya berlainan, namun karena adanya
persamaan dalam perawi pertama yaitu sahabat, maka kedua hadits tersebut tetap
disebut dengan Muttafaq ‘Alaih.[10]
Istilah Muttafaq ‘Alaih bukan
bararti telah mendapatkan permufakatan oleh seluruh umat Islam namun menurut
Ibnu shalah bahwa hadits tersebut harus diterima oleh seluruh umat Islam,
disebabkan sebagian besar keshahihannya sudah diterima oleh sebagian besar umat
Islam.[11]
Sebagai contoh penyusunan hadits
seperti hadits Imam Bukhari meriwayatkan Hadis الأعمال
بالنية dalam
tujuh tempat:
1. عن
عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال: سمعت رسول الله ص.م. يقول: إنما الأعمال بالنية,
وأنما لكل امرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها, أو إلى امرأة بنحكها,
فهجرته إلى ما هاجرإليه
2.
في : 2- كتاب الإيمان, 41- باب ماجاء أن الأعمال بالنية
عن عمر بن الخطاب رضى
الله عنه أن رسول الله ص.م. قال: الأعمال بالنية, ومن كانت هجرته لدنيا
يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه
3.
في : 49- كتاب العتق, 6- باب الخطأ والنسيان في العناقة والطلاق
عن عمر بن الخطاب رضي
الله عنه, عن النبي ص.م. قال: الأعمال بالنية, ولامرئ ما نوى, فمن كانت هجرته إلى
الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها, أو امرأة
يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه
4.
في : 63- كتاب الأنصار, 45- باب هجرة النبي ص. م. واصحابه في المدينة.
عن عمر بن الخطاب رضى
الله عنه قال: سمعت رسول الله ص.م. يقول: الأعمال بالنية, فمن كانت هجرته إلى دنيا
يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه, ومن كانت هجرته إلى الله
ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله ص.م.
5.
في : 67- كتاب النكاح, 5- باب من هاجر أو عمل خيرا لتزويج امرأة فله ما نوى
عن عمر بن الخطاب رضى
الله عنه قال: قال: النبي ص. م.: العمل بالنية, وإنما لامرئ ما نوى, فمن كانت
هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله ص.م., ومن كانت هجرته إلى دنيا
يصيبها, أو امرأة ينكحها, فهجرته إلى ما هاجر إليه[12]
6.
في : 83- كتاب الأيمان والنذور, 23- باب النية في الأيمان
عن عمر بن الخطاب رضى
الله عنه قال: سمعت رسول الله ص.م. يقول: إنما الأعمال بالنية, وإنما لامرئ مانوى,
فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن هاجر إلى دنيا
يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه
7.
في : 90- كتاب الحيل, 1- باب في ترك الحيل
عن عمر بن الخطاب رضى
الله عنه قال: سمعت النبي ص.م. يقول: أيها الناس, إنما الأعمال بالنية, وإنما
لامرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن هاجر
إلى دنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه
Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini dengan teks yang ada
dalam kitabالإمارة (33), bab إنما
الأعمال بالنية (45),
nomor hadits 155.
عن عمر بن
الخطاب رضى الله عنه قال: قال رسول الله ص. م.: إنما الأعمال بالنية, وإنما لامرئ
مانوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن كانت هجرته
لدنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه
Teks ini tidak sesuai kecuali
terhadap hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Iman
wa An-Nudzur.[13]
Kitab ini meliputi berbagai
masalah dalam agama Islam. Dan yang lebih penting lagi karena kitab ini pilihan
yang disepakati dalam dari dua Kitab yang sudah shahih, maka hadits-hadits yang
ada dalam kitab ini benar-benar tidak diragukan kesahihahnya.[14]
Al-Lu’luk wa Al-Marjan fi Ma
Ittafaqa ‘alaihi Syaikhan dalam penyusunannya, Syekh Muhammad Fuad Abdul
Baqi menulis kitab ini sebagaimana sistematika Shahih Muslim, karena Muslim
mengumpulkan hadis yang terkait dengan satu tema tertentu dalam satu
bab. Di samping itu, terkadang Al-Bukhari memenggal redaksi hadis dan
diletakkan di beberapa bab yang berbeda. Beliau melakukan hal ini dalam rangka
ber-istidlal dengan hadis tersebut untuk menguatkan judul bab yang beliau
tetapkan.
Sementara, teks hadisnya, beliau
pilih dari Shahih Al-Bukhari. Beliau menempatkan hadis Shahih Al-Bukhari pada
judul bab dari Shahih Muslim. Kemudian, beliau memberi keterangan:
“Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab demikian”. Jumlah hadis dalam
kitab Al-Lukluk wa Al-Marjan adalah sebanyak 1906 hadis.[15]
Kitab ini diterjemahkan kedalam
Bahasa Indonesia oleh H Salim Bahreisy. Dan penyusunan kitab ini disebabkan
penterjamah merasa adanya kewajiban kepada setiap muslim sebagaimana yang
tersebut dalam ayat 187 surat Al-Imran, juga dalam sabda Nabi Muhammad saw
:"Ballighu anni walau ayah" (Sampaikan apa yang kalian dapat
dariku walau hanya se-ayat). Disamping adanya keinginan membuat suatu amal
jariyah yang berguna seterusnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad
saw:"Ilmun yuntafa'u bihi" (Ilmu pengetahuan yang berguna).[16]
C.
Isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan
Kitab ini adalah panduan bagi
setiap Muslim dalam menapaki jalan hidupnya di dunia
ini. Kitab Lu’lu’ Wal Marjan berisi kumpulan hadist-hadist
shohih dari Bukharidan Muslim yang terdiri dari tiga juz, 54 Kitab, dan
1906 buah Hadist. Berikut isi dari kitab Lu’lu Wal Marjan:
Juz pertama berisi tentang
Kitab: Iman, Thaharah, Haidh (Datang bulan), Sholat,
Masjid, dan ketentuan Sholat, Sholat para
Musafir dan qosornya, Jum’at, Sholat 2 hari Raya, Sholat Istisqa’,
Sholat Khusuf, Janaiz dan zakat.
Juz Kedua berisi tentang:
Puasa, I’tikaf, Haji, Nikah, Menyusui, Talak, Li’an, Pembebasan Budak (al-‘atik),
Jual beli, Musaqaf (Persewaan Tanah), Faraidh(Warisan), Al-habbath,
Wasiat, Nazar, Al-Aiman (Sumpah), Taqsim, Al-Hudud (Hukum atas
kejahatan), Al-‘Aqdiyyah, Al-Luqthah (Barang Temuan di Jalan), Jihad,
Al-Imarah (Pemerintahan) dan Penyembelihan Hewan Qurban.
Juz Ketiga berisi tentang:
Al-Udhiyyah (Berkorban), Al-Asrabah (Minuman),
Pakaian dan Perhiasan, Adab (Tata Tertib), As-Salam, Tuntunan
penggunaan kata-kata sopan, Sya’ir (Sajak), Mimpi, Al-fadhail, adab sopan
santun dan silahturahmi, Qadar, (Ilmu-
Zikir-Doa-Taubat dan Istigfar), Taubat, Sifat-sifat munafik,
Syurga dan kenikmatannya, Tanda-tanda Kiamat,
Zuhud dan Tawaddu’ dan Tafsir.[17]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di tulis
oleh Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad. Beliau
lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah 3 Jumadil ula 1299 H atau 3
maret 1882 dan tumbuh besar di kairo. Beliau belajar di beberapa sekolah
dan kemudian bekerja sebagai penerjemah dari bahasa perancis di bank pertanian
(1933-1905).
Kitab Al-Lu’lu’ wal
Marjan di susun berdasarkan urutan-urutan kitab shoheh muslim secara
bagus. Kemudian beliau mengambil nama kitab-kitab dan bab-bab serta
nomor-nomornya dari shoheh muslim. Dan mengambil nash al hadits dari shoheh al-Bukhori
yang telah disepakati oleh imam muslim. Dan di dalam kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan
di sebutkan nash hadis bukhari yang hampir menyerupai nash hadits yang telah di
sepakati oleh muslim.
Kitab Lu’lu’ Wal
Marjan berisi kumpulan hadist-hadist shohih dari Bukhari dan Muslim yang
terdiri dari tiga juz, 54 Kitab, dan 1906 buah Hadist.
B.
Saran
Meskipun kami sudah
berusaha maksimal menyelesaikan makalah ini, tapi kami yakin masih banyak
kesalahan dan kekurangannya. Karenanya, kritik dan saran sangat kami nantikan
untuk perbaikan selanjutnya. Terima kasih.
[1] Muhammad Fuadi bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad, Al-Lu’lu’
Wal Marjan, Maktabah Syamilah,-
[2] http://hanif-muhtadin.blogspot.com/2011/04/kitab-allulu-wal-marjan.html, di akses
tanggal 01-12-2015, jam 10:44
[4] Mahmud
Al-Thohhan, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad, pent.
Aqil Husin al-Munawar & Masykur Hakim,(Semarang: Dina Utama), 1995, h.109
[5]http://hanif-muhtadin.blogspot.com/2011/04/kitab-allulu-wal-marjan.html, di akses
tanggal 01-12-2015, jam 10:44
[7] Muhammad Fuadi
Abdul Al-Baqi, Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, (Kairo: Darul Hadis). h. 9;
lihat juga Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalah Hadits, (Bandung:
Al-Ma’arif), 1974, h. 124-127
[8] Muhammad Fuadi
bin ‘Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad, Al-Lu’lu’ Wal Marjan,
Maktabah Syamilah,-
[9] http://tokobukuaiman.com/category/24988/Penerbit-Akbar-Media.html, di akses
tanggal 01-12-2015, jam 09:44
[14]http://ujungzaman.blogspot.com/2012/02/Al-Lulu-Wal-Marjan-Ensiklopedi-Hadits.Html, di akses
tanggal 01-12-2015, jam 09:23
[15] http://yufidia.com/al-lukluk-wa-al-marjan-fi-ma-ittafaqa-alaihi-syaikhan, di akses tanggal 01-12-2015, jam 08-56
[17]
Muhammad Fuadi Abdul Al-Baqi, Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan,
(Kairo:Darul Hadis).
architectural consultants in Dubai
ReplyDeletearchitecture firms in Dubai
braking news.com
Weather Forecast USA
Syukron wa Jazakumullahu Khoiran Jaza
ReplyDelete